Profil Desa Banteran
Ketahui informasi secara rinci Desa Banteran mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.
Tentang Kami
Desa Banteran di Kecamatan Sumbang, Banyumas, merupakan pusat industri kerajinan sapu lidi yang produktif dan berdaya. Dengan memadukan keuletan perajin dan basis pertanian yang solid, desa ini menjadi contoh kemandirian ekonomi kerakyatan yang mengakar k
-
Sentra Industri Sapu Lidi
Banteran adalah jantung produksi sapu lidi di Banyumas, di mana industri rumahan ini menjadi pilar utama perekonomian dan menyerap tenaga kerja dari berbagai lapisan masyarakat.
-
Ekonomi Agraris yang Seimbang
Selain kerajinan, sektor pertanian padi dan palawija tetap menjadi penopang vital, memastikan ketahanan pangan dan memberikan stabilitas ekonomi bagi warga desa.
-
Lokasi Strategis dan Aksesibilitas Tinggi
Berada dekat dengan pusat kota Purwokerto dan diapit oleh aliran sungai, desa ini memiliki lokasi yang strategis untuk distribusi produk dan pengembangan ekonomi lebih lanjut.

Di tengah lanskap agraris Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Desa Banteran menonjol dengan identitasnya yang unik sebagai pusat industri kerajinan sapu lidi yang tak pernah lekang oleh waktu. Desa ini adalah bukti nyata bagaimana sebuah tradisi sederhana mampu bertransformasi menjadi pilar ekonomi yang kokoh, menghidupi ribuan warganya melalui ketekunan dan kreativitas. Dengan luas wilayah 113,83 hektare, Desa Banteran menjadi rumah bagi 6.541 jiwa, yang sebagian besar hidupnya berirama dengan gesekan lidi kelapa yang dirangkai menjadi produk fungsional bernilai ekonomi.
Berlokasi sangat strategis, Desa Banteran diapit oleh dua aliran sungai, yaitu Sungai Pelus dan Sungai KALI Bener, yang menjadi batas alam sekaligus sumber kesuburan. Di sebelah utara, desa ini berbatasan dengan Desa Tambaksogra. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Karanggintung, sementara di sisi selatan dan barat berbatasan langsung dengan Kelurahan Pabuwaran dan Kelurahan Grendeng, Kecamatan Purwokerto Utara. Kedekatannya dengan pusat kota Purwokerto memberikan akses pasar yang mudah dan membuka berbagai peluang ekonomi. Dengan kepadatan penduduk mencapai 5.746 jiwa per kilometer persegi, Banteran adalah desa yang padat, dinamis dan sangat produktif. Kode pos untuk wilayah ini adalah 53183.
Tata Kelola Pemerintahan dan Dukungan terhadap Ekonomi Kreatif
Pemerintahan Desa Banteran menjalankan roda administrasinya dengan kesadaran penuh akan potensi ekonomi kreatif yang dimiliki warganya. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa, H. Karsito, S.H., pemerintah desa secara aktif mendukung keberlangsungan industri sapu lidi yang telah menjadi ikon desa. Kebijakan dan program pembangunan dirancang untuk memfasilitasi para perajin, mulai dari memastikan kelancaran pasokan bahan baku hingga membuka akses pasar yang lebih luas. Struktur pemerintahan yang efektif, membawahi 2 Kepala Dusun, 7 Rukun Warga (RW), dan 39 Rukun Tetangga (RT), menjadi jembatan antara kebijakan pemerintah dan kebutuhan riil masyarakat di tingkat paling bawah.
Prioritas pembangunan infrastruktur di Banteran sangat berorientasi pada kelancaran ekonomi. Perbaikan dan pemeliharaan jalan lingkungan menjadi fokus utama, mengingat jalan tersebut adalah jalur vital bagi para perajin untuk mengangkut lidi sebagai bahan baku dan sapu yang sudah jadi untuk dijual. Pemerintah desa juga aktif dalam program pemberdayaan masyarakat, memberikan pelatihan, dan memfasilitasi akses permodalan bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan usahanya. “Sapu lidi adalah warisan sekaligus masa depan kami. Pemerintah desa berkomitmen penuh untuk menjaga api industri ini tetap menyala dan semakin besar, demi kesejahteraan seluruh warga Banteran,” ujar H. Karsito dalam sebuah kesempatan.
Sapu Lidi: Jantung Perekonomian Desa Banteran
Jika berbicara tentang Desa Banteran, maka yang terlintas pertama kali adalah sapu lidi. Industri rumahan ini bukan lagi sekadar pekerjaan sampingan, melainkan telah menjadi mata pencaharian utama yang mendarah daging bagi mayoritas penduduk. Di hampir setiap teras rumah, dapat dijumpai aktivitas warga, baik tua maupun muda, yang dengan cekatan memisahkan lidi dari daun kelapa, merapikannya, lalu mengikatnya menjadi sapu berkualitas tinggi.
Industri ini menciptakan sebuah ekosistem ekonomi yang lengkap dan mandiri di dalam desa. Terdapat rantai pasok yang terstruktur secara alami: ada kelompok warga yang bertugas mencari dan membeli janur kelapa dari berbagai daerah, ada yang ahli dalam memisahkan lidi (nyisir), dan sebagian besar warga fokus pada proses perakitan dan penyelesaian akhir (mbengkeli). Bahkan, gagang sapu yang terbuat dari bambu atau kayu juga diproduksi oleh perajin lokal.
Sapu lidi dari Banteran telah menembus pasar yang sangat luas. Produk mereka tidak hanya memenuhi permintaan di pasar-pasar lokal Banyumas, tetapi juga dikirim secara rutin ke kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Kualitas yang terjaga dan harga yang kompetitif membuat sapu lidi Banteran memiliki reputasi yang kuat di kalangan distributor. Industri ini adalah jantung yang memompa darah ke seluruh sendi perekonomian desa, memberikan penghidupan bagi ribuan keluarga.
Pertanian sebagai Pilar Penopang Stabilitas
Meskipun industri sapu lidi menjadi penggerak utama, Desa Banteran tidak meninggalkan fondasi agrarisnya. Sektor pertanian tetap menjadi pilar kedua yang memberikan stabilitas dan ketahanan pangan bagi desa yang padat ini. Lahan persawahan yang ada, meskipun tidak seluas desa-desa lain, dikelola secara intensif untuk menghasilkan padi. Keberadaan Sungai Pelus dan Kali Bener memastikan ketersediaan air untuk irigasi sepanjang tahun.
Bagi banyak keluarga perajin, sawah menjadi penopang ekonomi yang penting. Hasil panen padi dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga, sehingga pendapatan dari penjualan sapu lidi bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain seperti pendidikan anak, kesehatan, dan perbaikan rumah. Selain padi, sebagian warga juga menanam palawija dan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam sayur-sayuran. Sinergi antara industri kerajinan dan pertanian ini menciptakan model ekonomi yang tangguh, di mana warga memiliki sumber pendapatan ganda yang saling melengkapi.
Kehidupan Sosial yang Dinamis dan Produktif
Atmosfer kehidupan di Desa Banteran sangatlah dinamis. Etos kerja yang tinggi terlihat jelas dari aktivitas warga yang sudah dimulai sejak pagi buta hingga sore hari. Hubungan sosial terjalin erat tidak hanya dalam lingkup tetangga, tetapi juga dalam jejaring kerja industri sapu lidi. Mereka adalah pemasok, produsen, sekaligus pasar bagi satu sama lain, menciptakan rasa saling ketergantungan yang positif dan memperkuat ikatan komunal.
Semangat gotong royong masih terjaga dengan baik, terutama dalam acara-acara sosial seperti hajatan atau saat ada warga yang membangun rumah. Kegiatan keagamaan juga menjadi pusat kehidupan sosial. Masjid dan musala yang tersebar di seluruh desa aktif menyelenggarakan kegiatan ibadah dan pengajian, menjadi tempat warga berkumpul dan mempererat silaturahmi. Nilai-nilai religius menjadi landasan moral yang membentuk karakter masyarakat Banteran yang ulet, jujur, dan tidak mudah menyerah.
Sejarah dan Asal Mula Nama Banteran
Nama "Banteran" diyakini memiliki kaitan erat dengan karakter geografis dan sosial desa di masa lampau. Dalam bahasa Jawa, kata banter berarti cepat atau kencang. Penamaan ini kemungkinan besar merujuk pada beberapa hal. Pertama, bisa jadi karena letak desa yang diapit oleh dua aliran sungai (Pelus dan Kali Bener) yang arusnya cukup deras atau banter, terutama saat musim hujan.
Interpretasi kedua, nama banter bisa jadi merujuk pada karakter atau etos kerja masyarakatnya yang serba cepat, dinamis, dan produktif, sebagaimana yang tercermin hingga hari ini dalam industri sapu lidi mereka. Para sesepuh desa meyakini bahwa nama ini adalah sebuah doa dan harapan agar warganya senantiasa memiliki semangat kerja yang tinggi (banter) sehingga rezeki pun datang dengan cepat. Nama Banteran adalah sebuah warisan yang merefleksikan energi dan dinamisme warganya.
Merangkai Masa Depan dari Sebatang Lidi
Desa Banteran adalah teladan inspiratif tentang bagaimana sebuah produk sederhana seperti sapu lidi dapat menjadi penggerak ekonomi sebuah desa. Dengan fondasi industri kerakyatan yang kokoh, didukung oleh sektor pertanian yang stabil dan etos kerja masyarakat yang luar biasa, Banteran memiliki modal sosial dan ekonomi yang kuat untuk menghadapi masa depan.
Tantangan ke depan adalah inovasi produk, seperti menciptakan variasi sapu lidi dengan nilai tambah lebih tinggi, serta memperluas jangkauan pasar melalui platform digital. Dengan kepemimpinan yang mendukung dan semangat kewirausahaan yang terus membara, Desa Banteran akan terus membuktikan bahwa dari sebatang lidi pun, dapat dirangkai sebuah masa depan yang cerah dan sejahtera.